Saya adalah seorang dokter ahli urologi yang berpraktek
di Los Angeles, California. Saya benar-benar mencintai pratek pengobatan
alopati standar. Saya senang berada di ruang operasi dan menikmati pekerjaan
saya sebagai seorang dokter. Karena kecintaan saya pada pengobatan dan
kesehatan pasien-pasien saya inilah yang menyadarkan saya akan adanya
kekurangan dalam praktek dan pendidikan saya selama ini. Saya sampai pada
kesimpulan ini ketika saya menemukan bahwa dengan pengobatan alopati saya tidak
dapat mencapai persentasi kesembuhan pasien yang cukup berarti. Saya bosan
terus memberikan pengobatan yang merawat gejala-gejala penyakit dari
pasien-pasien saya tapi tidak menyembuhkan penyebab utamanya.
Oleh karena itu saya mempertanyakan prinsip-prinsip dasar dari
pengobatan alopati. Tubuh memerlukan obat atau pembedahan untuk menyembuhkan
dirinya. Saya merasa amat frustasi bekerja dalam keterbatasan prinsip ini,
karena tidak dapat memenuhi apa yang ditegaskan di atas – lebih penting lagi,
tanggung jawab – untuk menyembuhkan pasien. Lagi pula, dokter tidak benar-benar
menyembukan manusia. Manusialah yang menyembuhkan dirinya sendiri. Sebagai
seorang dokter, saya dapat saja mendiagnosa suatu infeksi bakterial dan
meresepkan antibiotik untuk memeranginya, tapi itu hanya untuk memberikan
kesempatan berperang bagi sistem pertahanan tubuh Anda agar bisa menuntaskan
penyembuhan yang sebenarnya.
Ketika saya berjumpa dengan Penyembuhan Prana kurang lebih 1 tahun
yang lalu, saya langsung merasa tertarik karena di sini saya mendapatkan sebuah
sistem yang dapat mengisi kekosongan pada pelatihan dan praktek saya
sehari-hari. Melalui sistem ini saya menemukan tambahan yang rasional bagi
praktek medis saya. Dan yang terpenting, disini ditunjukkan bagaimana seorang
praktisi penyembuhan Prana dapat membantu tubuh untuk menyembuhkan dirinya.
Ketika saya menggunakan Penyembuhan Prana pada beberapa pasien,
angka keberhasilanan dalam menyembuhkan penyakit-penyakit akut ataupun kronis
meningkat secara dramatis. Dan ketika kabar tentang kesuksesan saya menyebar di
rumah sakit, beberapa sejawat saya mulai mengirimkan pasien-pasien mereka, yang
sudah menjalani seluruh perawatan medis tapi tidak dapat memberikan hasil yang
memuaskan. Setelah beberapa kali perawatan Prana, kesemua pasien ini membaik.
Sebelum mengenal Penyembuhan Prana, saya sering menggunakan teknik
hipnotis medis. Dengan mempelajari bidang ini, menjadi jelas bagi saya bahwa
tubuh menyimpan emosi negatif. Contohnya, ketika seseorang mengatakan pada Anda
bahwa dirinya sedang marah atau stress, ia hanya tahu bahwa emosi-emosi ini
hanyalah perasaan, tekanan, atau ketidak nyamanan yang ada didalam tubuh! Yang
telah saya pelajari dari mempraktek Penyembuhan Prana adalah, bahwa stress atau
emosi negatif yang tersimpan di dalam tubuh dapat menciptakan sumbatan-sumbatan
pada sistem energi tubuh. Di mana energi penyembuhan diri tubuh terhambat dan
tidak dapat mengalir dengan benar, saat itulah penyakit terjadi. Dengan
Penyembuhan Prana saya menemukan secara jelas hubungan antara penyakit fisik
dan sumbatan energi tadi. Dan tentu saja, menyembuhkan dengan tehnik yang
sederhana amat mudah digunakan. Mari saya berikan rincian tentang keberhasilan
yang telah saya capai dengan Penyembuhan Prana.
Seorang pasien wanita di klinik saya mengeluhkan bahwa dirinya
sering berkemih dan terkadang tidak dapat menahan kencingnya. Saya lakukan
pemeriksaan lengkap – seperti yang biasa saya lakukan – untuk menyingkirkan
tumor atau penyakit-penyakit syaraf. Dengan semua hasil pemeriksaan yang
negatif, saya katakan padanya bahwa gangguan yang dialami sebenarnya adalah
manifestasi fisik dari stress. Akhirnya ia menceritakan masalah-masalahnya di
rumah kepada saya, termasuk mantan suami yang alkoholik dan suka menganiaya dan
keadaannya sebagai ibu tunggal yang berusaha membesarkan tiga anak yang masih
kecil-kecil. Ketika saya menelusuri auranya, saya rasakan adanya penumpukan
energi di sekitar cakra jantung depan, yang kemudian saya sapu. Setelah
selesai, ia menyatakan bahwa ia merasa jauh lebih nyaman dan santai. Lalu ia
berkata, “semua beban telah hilang dari hati saya.” Dalam istilah Prana, yang
ia rasa sebagai emosi, saya rasakan sebagai penumpukan energi.
Seorang sejawat merujuk kepada saya seorang pasien wanita dengan
sekumpulan gejala berupa, sering buang air kecil dan nyeri kandung kemih,
sindroma radang usus, sakit kepala, insomnia dan konstipasi. Semua pengobatan
medis standar tidak ada yang dapat mengurangi penderitaannya. Setelah Perawatan
Prana selama 15 menit, dia berjalan keluar dari ruangan dengan lebih tenang,
dan berkata bahwa ia telah merasa 50% lebih baik. Kemudian kami memberinya
obat-obatan anti inflamasi untuk kandung kencingnya, dan dalam satu bulan ia
menyatakan telah sembuh 100%. Dan tidak mengeluhkan gangguan apapun selama 6
bulan kemudian.
Kasus lainnya melibatkan seorang sahabat dekat yang menderita
sckroderma tingkat lanjut, suatu penyakit autoimun yang menyerang jaringan
penopang tubuh. Kulit kedua tangannya menebal dan mengencang. Esofogus
mengalami pembentukan jaringan parut yang membuatnya buntu, sehingga pasien
mengalami kesulitan menelan. Paru-paru juga bisa mengalami pembentukan jaringan
parut, hingga sulit bernapas. Sebelum pertemuan kami yang pertama untuk
Penyembuhan Prana, M.G. sering mengalami kehabisan napas setelah kerja fisik
yang minimal. Setelah berjalan satu lantai menaiki tangga menuju apartemennya
di lantai dua, ia terpaksa harus duduk beristirahat selama 1/2 jam untuk
memulihkan napasnya. Ditambah lagi, ia juga mengalami kaku sendi yang
menyakitkan, hingga ia sulit berjalan. Setelah satu kali perawatan prana, ia
mengalami perubahan yang dramatis, ia bernapas dengan lebih lega dan tingkat
energinya bertambah secara menakjubkan. Ia mengatakan bahwa setelah perawatan
yang pertama hidupnya telah sedemikian berubah hinga kini ia mampu berlari
menaiki tangga menuju apartemennya dilantai dua, memutar musik dan menari!
Mungkin kasus paling dramatis yang pernah saya alami adalah J.M.
Ia bukanlah pasien saya ataupun dirujukkan pada saya, tapi kebetulan saya
melihat namanya tercantum pada daftar nama di bangsal bedah dalam waktu yang
cukup lama. Hingga saya memutuskan untuk menemuinya.
Beberapa bulan sebelumnya ia menjalani operasi pengangkatan
kandung empedu, dan mengalami beberapa komplikasi, termasuk luka pada saluran
empedu. Setelah luka ini menjalani beberapa operasi eksplorasi besar lainnya.
Dan seperti sering dialami pada kasus-kasus kompleks seperti ini, sekali
terjadi sesuatu yang amat buruk pada tubuh, keadaannya akan terus memburuk.
Pasien mengalami enterocutaneus fistulae multipel (yang berarti keluarnya
cairan intestinal melalui kulit dinding perut); sepsis jamur (keadaan serius,
yang fatal 70% di mana jamur tumbuh dalam darah); dan emboli paru (bekuan darah
di paru-paru, fatal hingga 60%). Ia juga mengalami peningkatan mendadak suhu
tubuh setiap harinya selama 5 minggu terakhir, juga mual dan muntah selama
beberapa bulan. Semua orang mengira bahwa ia tidak akan dapat bertahan melewati
Natal. Dalam istilah sederhana, tingkat energi pasien ini amatlah rendah,
baterainya sudah amat lemah hingga tubuhnya tidak sanggup lagi menyembuhkan
diri. Saya mulai melakukan perawatan prana setiap hari. Dalam dua hari mual dan
demamnya hilang. Dalam 1 minggu, laju nadinya berkurang dari 130 menjadi 120.
Dan akhirnya ia menjadi cukup kuat untuk menjalani operasi untuk memperbaiki
fistulanya hingga ia dapat sembuh sempurna.
“Nampaknya mereka lupa mengajarkan hal ini di Fakultas
Kedokteran”, itu yang dikatakan oleh seorang sejawat untuk menjelaskan filosofi
Penyembuhan Prana setelah dia mempelajarinya. Dan dia benar. Dengan Penyembuhan
Prana, kita membantu menormalkan sistem energi tubuh hingga tubuh mampu
menyembuhkan dirinya sendiri. Jika ada penumpukan pada medan energi, kita
hilangkan dengan melakukan penyapuan; jika ada pengurasan energi, kita berikan
energi tambahan. Kita merawat tubuh secara keseluruhan – bukan hanya satu
sistem organ saja – untuk membantu penyembuhan diri. Konsep ini tidak diajarkan
di sekolah kedokteran barat. Beruntung sekali, Master Choa membuka konsep ini
dan memberikannya pada setiap orang – dokter maupun orang awam – dengan cara
yang mudah dipahami.
Yang mengejutkan saya di saat pertama kali membaca buku Mukjizat
Penyembuhan Prana ini adalah cara pendekatan yang digunakan penulis amatlah
sederhana, sesederhana buku resep masakan. Jika Anda mempunyai rasa percaya
diri untuk mencoba apa yang ditawarkan di sini, upaya Anda akan membuahkan
hasil. Dengan bertambahnya keberhasilan, bertambah pula rasa percaya diri Anda.
Anda akan sampai pada tahap di mana Anda akan tahu bahwa Anda bisa membantu
penyembuhan hampir pada semua orang. Pada tingkat energi, rasa percaya
mempengaruhi fisiologi. Maksudnya, ketika rasa percaya diri Anda bertambah
seiring dengan bertambahnya keberhasilan, Anda dapat lebih banyak dan lebih
banyak lagi mengalirkan energi penyembuhan yang semakin halus dan sekain
manjur.
Untuk mendapatkan Terapi Penyembuhan Jarak Jauh gratis silahkan klik disini.
( Sumber : pranaindonesia.wordpress.com )
0 comments:
Post a Comment