Penyembuhan
holistik, merupakan suatu istilah yang tidak asing bagi kita semua, tetapi pada
saat yang sama mungkin tidak setiap kita memahami dengan baik apakah yang
dimaksudkan dengan hal ini. Bahkan lebih celakanya lagi, penyembuhan holistik
terkadang diasosiasikan dengan penyembuhan ala paranormal, tidak lain karena
banyak sekali paranormal yang berpraktek dan menamakan layanannya dengan label
”penyembuhan holistik”.
Kata
holistik atau “holistic” berasal dari kata “whole” yang bermakna menyeluruh.
Dalam konteks penyembuhan maka manusia dianggap sebagai suatu sistem yang lengkap,
tidak hanya sekedar tubuh fisik, tetapi juga ada eksistensi entitas lainnya,
mulai dari mental, emosional, bahkan spiritual, tergantung dari sistem
pemodelan yang dianut.
Pemahaman
holistik dalam konteks penyembuhan atau kesehatan, bermakna bahwa seluruh
entitas yang menyusun eksistensi manusia akan saling mempengaruhi antara satu
dan lainnya. Dalam contoh yang paling sederhana, ketika seseorang mengalami
tekanan psikologis, maka tidak jarang beberapa saat kemudian akan memunculkan
penyakit fisik, atau dikenal sebagai penyakit psikosomatis. Artinya dalam
tataran yang paling sederhana, terdapat relasi antara psikologis dan fisik.
Kedokteran
konvensional merupakan pengetahuan yang berurusan dengan salah satu entitas
yang menyusun eksistensi manusia, dalam hal ini adalah tubuh fisik. Dari sudut
pandang penyembuhan holistik, kedokteran konvensional merupakan bagian dari
penyembuhan holistik itu sendiri.
Salah
satu bentuk penyembuhan kuno yang mengusung konsep keholistikan ini adalah
Ayurveda, yang berakar dari tradisi India kuno. Ketika seseorang mengalami
sakit tertentu, maka akan dilakukan berbagai pendekatan, mulai dari pemberian
herbal, memintanya untuk melakukan meditasi, berdoa, dan juga menyerap prana
dari alam semesta. Kerangka dasar dari Ayurveda adalah menyeimbangkan 5 unsur
dasar yang mempengaruhi manusia, yaitu : tanah, air, udara, api, dan eter.
Pada
saat ini banyak diketemukan berbagai teknik penyembuhan komplementer. Dianggap
komplementer karena tidak termasuk dalam ranah kedokteran konvensional, tetapi
dianggap dapat membantu proses penyembuhan (tidak berlawanan). Contoh dari
teknik penyembuhan komplementer adalah : herbal, akunpunktur, hipnoterapi, dan
berbagai teknik subtle-energy (pranic healing, reiki, chikung, dll.). Oleh
karena itu teknik penyembuhan komplementer bukan penyembuhan holistik itu
sendiri, melainkan bagian dari metode penyembuhan holistik.
Sebagai
contoh, misalkan teknik penyembuhan komplementer ”Pranic Healing” yang
memanfaatkan subtle-energy. Maka obyek dari teknik penyembuhan ini pasti
bukanlah tubuh fisik, melainkan ”tubuh energi” yang memiliki relasi terhadap
bagian fisik yang sakit. Ketika tubuh energi sudah selaras, maka secara
perlahan-lahan akan mempengaruhi tubuh fisik untuk menjadi lebih baik, dan
akhirnya dikatakan sebagai ”sembuh”.
Sebagai
contoh lainnya, dalam konsep penyembuhan ”subtle energy”, seorang penderita
kanker disarankan untuk tidak memelihara rasa benci & dendam kepada orang
lain, dan juga putus asa. Apa hubungannya ? Karena emosi-emosi tersebut akan
membuat munculnya ”aura” berwarna merah kotor yang merupakan lingkungan terbaik
dari penyakit kanker yang ada. Tentu hal ini tidak secara langsung berlaku
rumusan berkebalikan begitu saja, yaitu jika seseorang yang cenderung
memelihara rasa benci, dendam, dan putus asa, akan berpotensi terkena penyakit
kanker, bukan sama sekali, karena sampai hari ini tidak ada yang dapat
memastikan apa sebenarnya penyebab dari penyakit kanker ini.
Terapi Kesehatan dengan Konsultasi dan Pendekatan
Holistik
Dalam terapi holistik, pendekatan dengan konsultasi
merupakan alat yang sangat penting. Konsultasi dapat bermanfaat untuk mengenai
kisah di balik gejala penyakit yang dialami oleh pasien. Beberapa pertanyaan di
antaranya adalah sebagai berikut:
- Mengapa pasien memutuskan untuk berkonsultasi?
- Masalah apa yang dirasakan oleh pasien?
- Apakah rasa takut pasien mungkin merupakan penyebab masalahnya?
- Apa yang pasien harapkan setelah berkonsultasi?
Dengan menggunakan pertanyaan yang tepat, sebagai contoh
yang telah disebutkan di atas maka pendekatan yang dilakukan lebih holistik.
Terapi holistik mengharuskan seorang penyembuh mempunyai kemampuan mendengar
dan berkomunikasi dengan baik sehingga benar-benar mengetahui kondisi pasien
dengan lebih utuh. Oleh karena itu pula, pasien pun harus bersikap kooperatif
dengan penyembuh. Dengan kata lain terapi holistik membutuhkan interaksi yang
benar-benar jujur.
Aktifitas sehari-hari bikin stres, depresi dan capek. Segera pulihkan energi positif dengan cepat dan mudah, hanya dengan mengikuti tatacara yang sudah dituliskan. Silahkan klik Tehnik Grounding (Pemulihan Energi Positif).
Aktifitas sehari-hari bikin stres, depresi dan capek. Segera pulihkan energi positif dengan cepat dan mudah, hanya dengan mengikuti tatacara yang sudah dituliskan. Silahkan klik Tehnik Grounding (Pemulihan Energi Positif).
(Sumber : https//kesehatan.kompasiana.com)
0 comments:
Post a Comment