Tuesday, February 11, 2014

Published 10:14 AM by with 1 comment

Transformasi Pengembangan Diri


Saat ini saya merasa umat manusia sedang memasuki masa transisi global besar yang menuntut pemberdayaan potensi kemanusiaan yang lebih besar lagi. Kita memerlukan sebuah metode penggalian potensi diri yang lebih progresif revolusioner  yang lebih mampu menghadapi tantangan zaman ini. Untuk itu kita perlu berani mengakses berbagai potensi kemungkinan terjadinya lompatan kuantum dalam bidang pengembangan diri.

Banyak temuan baru dibidang genetika perilaku dan neurobiologi. Dean Hamer dalam bukunya, Gen Tuhan, misalnya, menunjukkan bahwa setiap manusia sudah diwarisi dalam dirinya kecenderungan yang membuat otaknya haus sekaligus siap menerima tuntunan “ kekuatan yang lebih tinggi”. Kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Oleh karena itu saya merasa sudah saatnya kita menggeser fokus pengembangan diri dari proses yang berbasis intelejensi pikiran dan kinerja otak menuju proses yang lebih berbasiskan intelejensi hati dan kinerja jantung. Sebuah proses pengembangan diri yang menggabungkan kekuatan sains dan motivasi ketuhanan (spiritual). Sebab kita sudah melihat bagaimana proses pengembangan diri yang melambungkan ego manusia dan telah berhasil menciptakan kenyamanan hidup hanya berhasil sedikit dalam memberi sumbangsih untuk kebahagiaan hidup. Kita sering melihat semakin sukses seseorang semakin jauh rasanya dia dengan kebahagiaan yang dicarinya, bagai menggali sumur tanpa dasar untuk menyegarkan dahaganya yang tak terpuaskan. Tak jarang pula kita menemukan sejengkal kesuksesan yang diraih manusia harus dibayar oleh semakin lebarnya jurang permusuhan dan penderitaan yang menganga di antara sesama.

Kita memerlukan perubahan bukan saja paradigma, melainkan transformasi kuantum. Kita memerlukan proses pengembangan potensi manusia yang mampu menghasilkan manusia digital secara nyata. Yang bisa merubah manusia sampai ke tingkat sel DNA-nya. Suatu proses yang mampu menggabungkan kekuatan IQ-EQ-SQ secara cerdas, ilmiah, dan efektif.

Proses pergeseran paradigma atau transformasi kuantum di bidang pengembangan potensi diri seperti itulah yang akan dijelaskan dalam buku ini. Suatu proses yang berangsur menuntun kita meninggalkan zaman dominasi otak (positif thinking) untuk memasuki era kolaborasi hati (positif feeling). Dan menyempurnakan proses keberhasilan individu maupun korporat dari metode Goal setting yang memberatkan kepala menuju era Goal praying yang lebih menyejukkan hati.

Proses positif thingking dan goal setting biasanya hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri yang berupa force  untuk meraih future sukses. Sedangkan proses positif feeling dan Goal praying justru secara integratif mengandalkan kekuatan diri sendiri dan Tuhan yang menghasilkan power  untuk menciptakan sukses mulai saat ini juga. NOW.





 ( Sumber : Buku Quantum Ikhlas )
      edit

1 comment:

  1. Lg2 komen di isi iklan pesugihan/judi.bikin mata sakit iklan di alam goib aja sono..😁

    ReplyDelete

Terapi Pemurnian Diri. Powered by Blogger.