Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang,
Sebelumnya aku berterima kasih kepada
sahabat-sahabat dan orang-orang terdekatku yang sering menenangkan dan
menghibur dengan senyuman yang tulus. salam sayang dan do'aku selalu menyertai
kalian, semoga Tuhan senantiasa memberkahi langkah kita di dalam apa pun itu.
“Yang disebut Tarekat adalah meneliti
gerak hati. Supaya hatimu lega, lebih-lebih melahirkan rasa bahagia dan
tentram, sehingga membuatmu senantiasa merasa cukup. Karena ketentraman
sangat berbeda dengan kelegaan hati. Lega hanya terjadi sesaat, yaitu ketika
tercapai apa yang engkau inginkan saja. Adapun ketentraman sifatnya sama dengan
tanaman, selama terus-menerus disirami, ia akan tumbuh subur. Namun jika
dibiarkan saja, daun-daunnya menjadi layu dan kurus.” (Tembang Pangkur bait 1
dan 2)
Terkadang kita merasakan sesuatu
kekosongan dan keresahan yang tak dapat dimengerti, mencari-cari
apa yang kurang dan apa yang salah, belum lagi kita memikirkan ketakutan akan
hal-hal yang belum terjadi, seperti contohnya ketidakpastian akan masa depan dan
hal-hal lainnya. Apa, mengapa dan bagaimana ??? pertanyaan itulah yang selalu
memusingkan kepala.
“Istirahatkan dirimu/fikiranmu
daripada kerisauan mengatur kebutuhan duniamu, sebab apa yang sudah
dijamin/diselesaikan oleh lainmu (Allah), tidak usah kau sibuk memikirkannya.”
(Al-Hikam : 4)
Ingatlah kewajiban kita sebagai
manusia hanya berusaha dan berdo’a, tidak usah kau memusingkan masalah hasil
akhirnya, tetap istiqomah (teguh pendirian) dan yakinlah man jadda wa jada (jika kau bersungguh-sungguh maka akan
tercapailah citamu).
“Hambaku, ta’atilah semua perintah-Ku,
dan jangan memberitahu kepada-Ku apa yang baik bagimu, (jangan mengajari
pada-Ku apa yang menjadi hajad kebutuhanmu).” (Al-Hikam : 4)
Sebaiknya seorang hamba yang tidak
mengetahui apa yang akan terjadi mengakui kebodohan dirinya, sehingga tidak
memilih sesuatu yang tampak baginya sepintas lalu baik, padahal ia tidak
mengetahui bagaimana akibatnya, karena itu bila Tuhan yang Maha mengetahui lagi
bijaksana memilihkan untuknya sesuatu, hendaknya rela dan menerima pilihan
Tuhan yang Maha belas kasih lagi mengetahui dan bijaksana itu, walaupun pada
lahirnya pahit dan pedih rasanya, namun itu yang terbaik baginya, karena itu
bila ber’doa kemudian belum juga tercapai keinginannya janganlah patah harapan.
“. . . Allah telah menjamin menerima
semua do’a dalam apa yang Ia kehendaki untukmu, bukan menurut kehendakmu dan
pada waktu yang ditentukan-Nya, bukan pada waktu yang engkau tentukan.”
(Al-Hikam : 6)
Segala sesuatu adalah ketidakpastian yang
selalu menimbulkan kemungkinan-kemungkinan, oleh karena itu jangan pernah lelah
untuk melakukan kebaikan apa pun, dan serahkanlah semua hasil kepada Tuhan yang
Maha Mengetahui dan Bijaksana. Bersihkan hati, renungkan sejenak dan mulailah
tersenyum dengan cinta-Nya.
Iman adalah mutiara di dalam hati
manusia, yang meyakini Allah Maha esa, Maha kuasa . . .
Tanpamu iman bagaimanalah merasa diri
hamba pada-Nya . . .
Tanpamu iman bagaimanalah menjadi
hamba Allah yang bertaqwa . . .
Iman tak dapat diwarisi, dari seorang
ayah yang bertaqwa . . .
Ia tak dapat dijual beli, ia tiada
ditepian pantai . . .
Walau apapun caranya jua, engkau
mendaki gunung yang tinggi . . .
engkau berentas lautan api, namun tak
dapat jua dimiliki . . .
Jika tidak kembali pada Allah . . .
Jika tidak kembali pada Allah . . .
(Raihan – Iman Mutiara)
“Ya Allah, hanya kasih sayang-Mu
yang aku harapkan, maka janganlah Engkau serahkan urusanku pada diriku sendiri
meskipun hanya sekejap mata, dan perbaikilah semua urusanku. Tidak ada Tuhan
selain.” Engkau.” (H.R. Abu Dawud dan Ahmad).
Amalan Jalbur Rizki (penarik rezeki), silahkan diamalkan sesuai tatacaranya. Barokallahu Fikum klik Wirid Jalbur Rizki (penarik rezeki).
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteIzin copas dan share
ReplyDeleteSemoga bermangfaat buat saya
ReplyDelete